PENGARUH SPA TRADISIONAL TERHADAP INVOLUSI UTERI DAN PENINGKATAN ASI PADA IBU 7 HARI POST PARTUM DI DESA TALIMBARU SIMALEM, KEC.BARUSJAHE,KAB.KARO TAHUN 2019

Abstract

Abstract Spa tradisional merupakan uap yang dihasilkan dari rempah-rempah yang telah direbus selama 20-40 menit. Ibu postpartum melakukan oukup didalam sebuah ruangan selama 15-30 menit. Uap cukup tersebut mencapai suhu 80-90°C. Dalam budaya batak karo, Spa tradisional ini dilakukan terhadap setiap wanita yang telah melahirkan dengan kepercayaan mampu mengembalikan keadaan wanita tersebut. Maka peneliti tertarik melakukan penelitan ini dengan tujuan untuk mengetahui penerapan penggunaan spa tradisional terhadap proses terjadinya involusi uteri dan peningkatan ASI pada ibu 7 hari postpartum. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan sampel sebanyak 30 ibu nifas setelah 7 hari postpartum di daerah desa Talimbaru Kec.Barusjahe Kab.Karo dengan menggunakan teknik purposive sampling. Setiap ibu 7 hari postpartum melakukan spa tradisional selama 4 hari berturut-turut. Data observasi proses involusi uteri dan peningkatan ASI per hari dilihat dari catatan perkembangan pasien. Hasil dari studi menunjukkan terjadi proses involusi lebih cepat berlangsung dan peningkatan ASI secara teratur. Hasil pengamatan yang dirasakan oleh peneliti menunjukkan ibu 7 hari postpartum yang melakukan spa tradisional mengalami pendarahan yang sedikik dan peningkatan ASI yang teratur daripada ibu postpartum yang tidak melakukan spa yradisional. Hasil dari studi kasus ini dapat dijadikan terapi untuk membantu mempercepat proses involusi uteri dan meningkatkan produksi ASI ibu. Keyword: Spa Tradisional, Proses Involusi, Peningkatan ASI.