PENGARUH VARIASI CAMPURAN KOTORAN SAPI DAN ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DI DESA AEK KUASAN TAHUN 2022

Abstract

Eceng gondok (eichhornia crasipes) merupakan jenis gulma yang hidup diperairan dengan pertumbuhannya yang sangat cepat. keberadaan eceng gondok yang berlebihan akan berpengaruh terhadap kadar CO2 pada air. Kotoran sapi adalah limbah hasil pencernaan sapi yang mengandung hemiselulosa sebesar 18,6 %, sellulosa 25,2 %, lignin 14,2 %, nitrogen 2,29 %, fosfat 1,25 %, dan kalium sebesar 1,38 %. Kurangnya penanganan terhadap kotoran sapi akan menimbulkan bau dan mencemari lingkungan. Pemanfaatan eceng gondok dan kotoran sapi menjadi biogas merupakan salah satu alternatif karena merupakan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan hasil produksi biogas dari campuran limbah kotoran sapi dengan tanaman eceng gondok, dengan berbagai variasi konsentrasi campuran. Hasil penelitian menunjukkan volume biogas yang dihasilkan pada variasi X1 yaitu (1:1:1) dalam 5 liter air, 5 kg eceng gondok dan 5 kg kotoran sapi dengan suhu awal 27 0C dan akhir 30 0C volume gas pada ban dari hari ke-04 sampai hari ke-20 yaitu 5,380 cm3 – 11,682 cm3 . variasi X2 yaitu (1:2:1) dalam 5 liter air, 10 kg eceng gondok dan 5 kg kotoran sapi dengan suhu awal 26 0C dan akhir 29 0C volume gas pada ban dari hari ke-04 sampai hari ke-20 yaitu 3,858 cm3 – 7,854 cm3 . Sedangkan, pada variasi X3 yaitu (1:1:2) dalam 5 liter air, 5 kg eceng gondok dan 10 kg kotoran sapi dengan suhu awal 27 0C dan akhir 32 0C volume gas pada ban dari hari ke-04 sampai hari ke-20 yaitu 5,676 cm3 – 9,883 cm3 . Dapat disimpulkan bahwa variasi X1 yaitu (1:1:1) dalam 5 liter air, 5 kg eceng gondok dan 5 kg kotoran sapi lebih banyak mengandung gas dibandingkan dengan variasi lainnya