PENGARUH SARANA AIR BERSIH DAN HYGIENE SANITASI MAKANAN RUMAH TANGGA TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KECAMATAN SILAHISABUNGAN KABUPATEN DAIRI TAHUN 2022

Abstract

Stunting adalah suatu kelainan petumbuhan linear tubuh anak menjadi pendek atau sangat pendek yang didasarkan pada tinggi menurut umur dengan ambang batas Z-score < - 2 SD Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi, diantaraya faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang menjadi penyebab kejadian stunting yaitu higiene personal ibu, sanitasi, air bersih dan sumber air minum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sanitasi sarana air bersih dan hygiene sanitasi makanan rumah tangga terhadap stunting pada balita. Penelitian observasional dengan desain case control pada anak usia 0-59 bulan yang berada di Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi. Teknik pengambilan sampel kasus menggunakan total sampling. Dimana seluruh balita yang stunting diambil sebagai kasus 78 balita dan kontrol 78 balita. Pengolahan dan analisis data meliputi univariat, Bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada balita stunting yakni 61,5% tidak memiliki akses terhadap sarana air yang memenuhi syarat dan 44,9% balita yang menderita stunting berada pada rentang usia 21-40 bulan. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sanitasi sarana air bersih (p=0,002, OR=2,764) dan hygiene sanitasi makanan rumah tangga (p=0,004,OR=2,562) terhadap kejadian stunting pada balita. Penanganan kejadian stunting perlu koordinasi dan kolaborasi yang baik antara tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat dalam mengurangi faktor risiko.