PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ATRAKTAN GULA MERAH DAN GULA PUTIH DALAM PEMBUATAN PERANGKAP NYAMUK DENGAN MENGGUNAKAN BOTOL BEKAS

Abstract

Nyamuk merupakan salah satu vector pembawa penyakit bagi manusia. Beberapa jenis penyakit yg ditimbulkan oleh virus yang dibawa oleh serangga nyamuk adalah demam berdarah, malaria cikungunya dan sebagainya. Maka dari itu banyak usaha manusia dalam mencegah penularan penyakit yang dimaksud. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen semu dengan rancangan post test only design yaitu rancangan satu kelompok dengan hanya pengukuran pasca perlakuan tanpa kelompok control atau tanpa pengukuran pra perlakuan. Populasi adalah seluruh rumah di dusun 1 desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, dengan sampel sebanyak 20 rumah. Ekperimen ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan atraktan gula merah ataupun gula putih yang telah ditambah ragi sebagai atraktan dalam penggunaan perangkap sederhana ini. Analisis Bivariat digunakan untuk membuktikan perbedaan jumlah tangkapan nyamuk pada kedua jenis atraktan yang diamati pada setiap hari kedua penelitian dan dilakukan sebanyak 3 kali perlakuan. Hasil penelitan diuji menggunakan uji t tidak berpasangan dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Data didapat bahwa perangkap menggunakan gula merah campur ragi dapat menangkap nyamuk dengan total 141 ekor dibandingkan dengan menggunakan gula putih campur ragi yang hanya mampu menangkap sebanyak 46 ekor nyamuk. Berdasarkan analisis menggunakan metoda uji t tidak berpasangan diperoleh hasil thitung 15,83 dan nilai tabel 2,024 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan jumlah nyamuk yang tertangkap pada kedua jenis atraktan. Artinya penggunaan atraktan gula merah campur ragi lebih efektif dibandingkan atraktan gula putih campur ragi dalam penggunaan perangkap nyamuk dengan menggunakan botol bekas.