GAMBARAN KADAR ASAM URAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI UPT PUSKESMAS SENTOSA BARU

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Para penderita TBC menggunakan strategi DOTS dengan jangka waktu 6-8 bulan. Pengobatan diberikan dalam bentuk kombinasi obat ialah Pirazinamid dan Etambutol. Kedua obat tersebut yang dapat menyebabkan kadar asam urat meningkat. Rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah bagaimana kadar asam urat pada pasien tuberkulosis paru yang mendapat terapi obat anti tuberkulosis (OAT) di UPT Puskesmas Sentosa Baru. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menentukan kadar Asam Urat pada pasien penderita Tuberkulosis Paru yang mendapat terapi obat anti tuberkulosis (OAT) di UPT Puskesmas Sentosa Baru. Sampel penelitian berupa darah kapiler dari pasien yang mengkonsumsi OAT dalam waktu ≥ 1 bulan dengan metode POCT. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif. Dari 15 sampel pasien tuberkulosis yang mendapat terapi OAT terdapat 9 pasien (60%) dengan kadar asam urat meningkat dan 6 pasien (40%) dengan kadar asam urat normal. Pasien TB yang mengalami pengingkatan kadar asam urat dalam darah setelah menerima OAT adalah laki-laki 6 orang (40%) dan perempuan 3 orang (20%) dengan rentang umur 46-65 tahun 7 orang (47%). Peningkatan biasanya terjadi di fase intensif pengobatan yaitu 1-2 bulan pada pasien yang mengkonsumsi kombinasi Pirazinamid dan Etambutol.