KECENDERUNGAN PREVALENSIBERAT BADAN LAHIR RENDAH, INISIASI MENYUSUI DINI, DAN ASI EKSKLUSIF DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI (Analisis Data Sekunder Tahun 2015-2020)

Abstract

Gangguan perkembangan motorik pada balita dapat diperparah jika bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), serta saat lahir tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) yang dimulai dengan kegiatan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Menurut UNICEF dari 20 juta bayi (sekitar 15% secara global) lahir dengan berat badan lahir rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kecenderungan prevalensi berat badan lahir rendah, inisiasi menyusui dini, dan asi eksklusif di Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai: cakupan bayi yang berat badan lahir rendah, cakupan bayi yang mendapat Inisiasi menyusui dini, dan cakupan bayi mendapat asi eksklusif di Kabupaten Serdang Bedagai. Analisis data menggunakan analisis univariat dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik garis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Prevalensi BBLR di Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2015-2020, nilai paling tinggi pada tahun 2019, yaitu 0,61% dan setiap tahunnya di Kabupaten Serdang Bedagai memiliki kecenderungan yang terus meningkat. prevalensi IMD pada tahun 2015-2020,nilai paling tinggi pada tahun 2020 yaitu 76,9% dan setiap tahunnya di Kabupaten Serdang Bedagai memiliki kecenderungan yang terus meningkat. Sedangkan prevalensi ASI Eksklusif pada tahun 2015-2020,nilai paling tinggi pada tahun 2020 yaitu 43,12% dan setiap tahunnya di Kabupaten Serdang Bedagai memiliki kecenderungan yang terusmeningkat