GAMBARAN KEBERHASILAN KINERJA PROGRAM GIZITERKAIT 1000 HPKDI LOKUS STUNTING KABUPATEN PAKPAK BHARAT (ANALISIS DATA SEKUNDER TAHUN 2017-2020)

Abstract

Status gizi pada 1000 HPK akan berpengaruh terhadap kualitas kesehatan anak. Kekurangan gizi pada masa 1000 HPK akan mengakibatkan stunting. Kabupaten Pakpak Bharat ditetapkan sebagai salah satu lokus stunting di Provinsi Sumatera Utara tahun 2019 dengan prevalensi stunting sebesar 39% bedasarkan SSGBI tahun 2019. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran keberhasilan kinerja program gizi terkait 1000 HPK di lokus stunting Kabupaten Pakpak Bharat. Penelitian ini merupakan studi deskriptif, dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara meliputi : cakupan ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan, cakupan ibu hamil mendapat TTD minimal 90 tablet selama masa kehamilan, cakupan bayi mendapat ASI eksklusif dan cakupan bayi baru lahir mendapat IMD di Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2017-2020. Analisis data menggunakan analisis univariat dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik batang. Hasilpenelitianmenunjukkan bahwa pada tahun 2017-2020 cakupan ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan berkisar dari 75-5%-100%, cakupan ibu hamil mendapat TTD minimal 90 tablet selama masa kehamilan berkisar dari 46,3%-100%, cakupanbayi mendapat ASI eksklusif berkisar dari 37,8%- 89,9%, dan cakupan bayi baru lahir mendapat IMD berkisar dari 62,3%-90,5%. Diharapkan agar setiap periode dari 1000 HPK lebih spesifik dinilai indikator kinerja gizinya, khususnya pada periode 6-24 bulan disamping periode ibu hamil dan periode 0-6 bulan.