DAYA TERIMA MIE BASAH DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata) DAN VARIASI TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera)

Abstract

Mie basah adalah jenis mie yang mengalami proses perebusan setelah tahap pemotongan dan sebelum dipasarkan. Secara umum, mie basah terbuat dari tepung terigu, namun kadar seratnya kurang. Sehingga dibutuhkan bahan pangan lain sebagai substitusi pembuatan mie dan pelengkap nutrisi. Salah satu alternatif dalam meningkatkan nilai gizi mie adalah dengan menambahkan bahan alami seperti tepung daun kelor dan tepung kacang hijau. Tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui daya terima konsumen terhadap mie basah dengan penambahan tepung kacang hijau dan variasi tepung daun kelor. Penelitian ini dilakukan sejak Oktober 2020 sampai dengan Agustus 2021.Jenis penelitian ini bersifat eksperimental.rancangan percobaan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).Jenis perlakuan pada penelitian ini adalah penambahan tepung kacang hijau :tepung daun kelor masing-masing 20 g :5 g (perlakuan X); 20 g : 10 g (perlakuan Y); dan 20 g :15 g (perlakuan Z). Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan uji organoleptik yang meliputi warna, tekstur, aroma dan rasa pada panelis agak terlatih yaitu mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Medan sebanyak 21 orang panelis.Data di analisis dengan menggunakan uji sidik ragam (Anova) pada α 5% dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mie basah yang paling disukai adalah perlakuan X dengan penambahan tepung kacang hijau 20 g + tepung daun kelor 5 g, sehingga ada perbedaandaya terima mie basah dengan penambahan kacang hijau dengan variasi tepung daun kelor terhadap segi warna, tekstur, aroma dan rasa.