LITERATURE REVIEW: GAMBARAN ASUPAN PROTEIN DAN STATUS GIZI ANAK PADA UMUR 24-59 BULAN

Abstract

Gizi kurang masih menjadi masalah gizi utama di Indonesia. Kondisi gizi kurang rentan terjadi pada balita usia 2-5 tahun. Hasil Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa gangguan gizi yang sering terjadi pada anak adalah rendahnya status gizi anak dimana prevalensi gizi kurang sebesar 13,8% dan prevalensi gizi buruk sebesar 3,9% berdasarkan berat badan menurut umur, pendek sebesar 19,3% dan sangat pendek sebesar 11,5% berdasarkan tinggi badan menurut umur, kurus sebesar 6,7% dan sangat kurus sebesar 3,5% berdasarkan berat badan menurut tinggi badan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asupan protein dan status gizi anak pada umur 24-59 bulan. Penelitian dilakukan dengan metode studi literature dengan pengumpulan data pustaka. Peneliti menggunakan 10 artikel ilmiah dari 3 database. Kriteria yang digunakan adalah PICOS yang dipublikasikan antara tahun 2015-2020. Hasil dari 10 artikel yang ditelaah menyatakan masih terdapat asupan protein kurang pada seluruh artikel tersebut. Dan 2 dari 10 artikel menunjukkan status gizi kurang berdasarkan berat badan menurut umur, 6 dari 10 artikel menyatakan masih terdapat status gizi sangat pendek berdasarkan tinggi badan menurut umur, 2 dari 10 artikel menyatakan terdapat status gizi kurus dan status gizi sangat kurus berdasarkan berat badan menurut tinggi badan. Dan didapatkan hasil bahwa ada hubungan asupan protein dengan status gizi dengan nilai p<0,05. Kesimpulan pada penelitian ini adalah asupan protein yang kurang dapat mempengaruhi status gizi balita