PROFIL PERESEPAN PENGGUNAAN OBAT ANTI INFLAMASI PADA PASIEN PENDERITA KATARAK DIRUMAH SAKIT KHUSUS MATA SMEC MEDAN

Abstract

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa mata yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa mata atau akibat kedua duanya. Katarak juga merupakan proses kekeruhan lensa mata karena terganggu metabolisme lensa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil peresepan pengunaan obat anti inflamasi pada pasien post operasi katarak di RS Khusus Mata SMEC Medan. Penelitian adalah survei deskriptif dengan populasi seluruh resep post operasi periode bulan Januari – Maret 2020 dan sampel merupakan sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase peresepan obat anti inflamasi dengan resep sebanyak 8.604 lembar meliputi Tobroson 14,29 %, P-Pred 5,79 %, Posop 5,96 %,Gentason 2,04 %, Alletrol 71,89. Obat inflamasi yang digunakan untuk pasien post operasi katarak digolongkan menjadi 2 bagian. Obat non steroid (OAINS) terdiri dari Noncort 72,32 %, Sodium 16,38 % dan Siloxan 11,33 %. Obat Kortikosteroid terdiri dari Tobroson 14,29 % , P-Pred 5,79 %, Posop 5,96 %,Gentason 2,04 %, Alletrol 71,89. Kesimpulan dari hasil penelitian obat anti inflamasi pada pasien post operasi katarak di Rumah Sakit Khusus Mata SMEC Medan penggunaan obat kortikosteroid paling sering diresepkan yaitu obat Tobroson 14,29 % , P-Pred 5,79 %, Posop 5,96 %,Gentason 2,04 %, Alletrol 71,89.