PERSENTASE PENGGUNAAN OBAT TETES MATA ANTIBIOTIK PADA PASIEN BPJS RAWAT JALAN DI UPT RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PROVINSI SUMATERA UTARA

Abstract

Saat ini sudah banyak antibiotik yang tidak mampu lagi menangani suatu penyakit yang diakibatkan oleh suatu mikroorganisme, hal ini terjadi karena kemampuan antibiotik dalam mengatasi maupun mencegah penyakit infeksi menyebabkan penggunaannya mengalami peningkatan yang luar biasa. Bahkan antibiotik digunakan secara tidak tepat atau tidak rasional untuk penyakit yang tidak perlu dan terdapat kecenderungan antibiotik dibeli bebas atau tanpa resep dokter. Akibatnya telah terjadi perkembangan bakteri yang resistensi terhadap antibiotik . Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persentase profil penggunaan obat antibiotik tetes mata pada pasien BPJS rawat jalan di UPT Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Utara. Metode dalam penelitian ini adalah survey deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh resep pasien BPJS rawat jalan di UPT Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Utara pada bulan Oktober sampai Desember 2019. Sampel pada penelitian ini adalah sampel jenuh. Hasil dari penelitian ini bahwa persentase resep obat tetes mata antibiotik pada pasien BPJS rawat jalan di UPT Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Utara yaitu Levofloxacin 29,89%, Oflofloxacin 5,48%, Ciprofloxacin 34,74%, Neomycin Sulfate 27,03%, dan Gentamicin 2,86% Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa persentase obat antibiotik tetes mata yang terbanyak adalah Ciprofloxacin dengan persentase 34,74%