Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/3656
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSAFRIDAH-
dc.date.accessioned2021-07-29T11:36:19Z-
dc.date.available2021-07-29T11:36:19Z-
dc.date.issued2020-10-27-
dc.identifier.urihttp://poltekkes.aplikasi-akademik.com/xmlui/handle/123456789/3656-
dc.description.abstractGaya hidup masyarakat pada masa kini jauh berbeda dengan gaya hidup masyarakat pada masa dahulu. Perbedaan ini sangat jelas terlihat mulai dari pola hidup hingga makanan.Kurangnya aktivitas fisik karena beragam fasilitas modern, serta mengonsumsi makanan yang serba instan dan stress yang meningkat akibat tuntutan kerja dan ekonomi adalah faktor utama penyebab penyakit hipertensi. Berdasarkan survey awal penyakit hipertensi adalah penyakit nomor 3 dari 10 penyakit besar di RSUD Rantauprapat, maka penulis tertarik untuk mengetahui gambaran penggunaan obat anti hipertensi hipretensi di RSUD Rantauprapat. Tujuan penelitian umum Untuk mengetahui gambaran Penggunaan obat anti hipertensi golongan ARB (Valsartan dan Candesartan) dan CCB (Amlodipin) pada pasien rawat jalan BPJS DI RSUD Rantauprapat. Berdasarkan penyebabnya hipertensi terbagi menjadi dua golongan, Hipertensi Esensial atau hipertensi primer merupakan 90% dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi esensial yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik). Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data dari resep. dengan Teknik Sampling Jenuh, dimana seluruh populasi dijadikan sampel, populasi pasien hipertensi dengan gagal jantung berjumlah 85 pasien dan pasien dengan diabetes melitus berjumlah 23 pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa Penggunaan obat hipertensi dengan gagal jantung atau diabetes melitus yang paling banyak digunakan adalah obat hipertensi kombinasi yaitu golongan ARB (Angiotensin Receptor Blockers) dengan CCB (Calcium Channal Blockers). Kesimpulan penelitian ini adalah Obat hipertensi yang digunakan adalah golongan Angiotensin Receptor Blockers (ARB) 80,66%, Calcium Channel Blockers (CCB) 30,33%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN FARMASIen_US
dc.subject: Penggunaan Obat, Anti Hipertensi, pasienen_US
dc.titleGAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ANTI HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN BPJS DI RSUD RANTAU PRAPATen_US
Appears in Collections:KTI D III RPL FARMASI TAHUN 2020

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
KTI SAFRIDAH (NIM - P07539019258).docx2.98 MBMicrosoft Word XMLView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.