PENGARUH FORMULA DASAR SALEP OKSITETRASIKLIN HCl TERHADAP DAYA HAMBAT BAKTERI Pseudomonas aeruginosa DENGAN METODE DIFUSI AGAR

Abstract

Salah satu penyebab infeksi adalah bakteri Pseudomonas aeruginosa . Akibat meningkatnya penderita dengan kasus infeksi, seperti yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa secara tidak langsung melibatkan pemakaian antibiotic, dimana dengan meningkat dan bertambah seringnya penggunaan antibiotic, serta tidak menurut aturan dosis yang tepat, maka hal ini dapat menyebabkan timbulnya strain-strain baru dari bakteri yang resisten terhadap antibiotic tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui zona hambat formula Oksitetrasiklin HCl dengan dasar salep yang berbeda terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, yaitu untuk melihat pengaruh daya hambat formula Oksitetrasiklin HCl dalam salep terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan metode difusi agar. Dari hasil penelitian menunjukkan rata-rata zona hambat Oksitetrasiklin HCl dengan dasar salep senyawa hidrokarbon 15,1 mm, Oksitetrasiklin dengan dasar salep serap 12,5 mm, Oksitetrasiklin dengan dasar salep larut dalam air 20,8 mm, dan Oksitetrasiklin dengan dasar salep dapat dicuci dengan air 18 mm. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Oksitetrasiklin HCl dengan dasar salep larut dalam air mempunyai daya hambat yang paling besar.