UJI EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN TETRASIKLIN SEBAGAI PEMBANDING

Abstract

Tumbuhan Sidaguri (Sida rhombifolia Linn) merupakan salah satu tumbuhan yang secara tradisional digunakan masyarakat untuk menyembuhkan berbagai penyakit diantaranya mengobati kulit gatal, bisul, borok, kudis, eksim, serta infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Tanaman Sidaguri mengandung senyawa alkaloida, flavonoid, tannin, phenol, asam amino dan minyak menguap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak etanol daun Sidaguri (Sida rhombifolia Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan tetrasiklin sebagai pembanding. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Dalam penelitian ini menggunakan tiga konsentrasi ekstrak etanol daun Sidaguri yaitu 65%, 70%, dan 75%. Tetrasiklin 30 µg/ml sebagai kontrol positif dan etanol 70% sebagai kontrol negatif. Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, zona hambat sebagai antibakteri adalah 14 – 16 mm. Dari data hasil pengamatan pada konsentrasi 65%, 70%, dan 75% diperoleh daya hambat 17,66 mm, 18,83 mm, 19,66 mm dan daya hambat tetrasiklin 30 µg/ml adalah 20,5 mm dan etanol 70% tidak memiliki daya hambat. Berdasarkan hasil pengamatan, semua konsentrasi ekstrak etanol daun Sidaguri (Sida rhombifolia Linn) dapat dikatakan sebagai antibakteri yang efektif, karena sudah menghasilkan zona hambat lebih dari 16 mm, dan dalam konsentrasi 75% sudah dapat dikatakan memiliki efek yang mendekati dengan antibiotik tetrasiklin karena menghasilkan zona hambat yaitu 19,66 mm.