PENGARUH FORMULA DASAR SALEP GENTAMISIN SULFAT TERHADAP DAYA HAMBAT BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI AGAR

Abstract

Salah satu penyebab infeksi adalah bakteri Staphylococcus aureus. Akibat meningkatnya penderita dengan kasus infeksi, seperti yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus secara tidak langsung melibatkan pemakaian antibiotik, serta tidak menurut aturan dosis yang tepat, maka hal ini dapat menyebabkan srain-strain baru dari bakteri yang resisten terhadap antibiotik tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui zona hambat formula Gentamisin sulfat dengan dasar salep yang berbeda terhadap pertummbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimenal, yaitu untuk melihat pengaruh day hambat formula Gentamisin sulfat dalam salep terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi agar dengan pendandang hole. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata zona hambat Gentamisin sulfat dengan dasar salep serap 9,42mm, Gentamisin sulfat dengan dasar salep dapat dicuci dengan air 77,5% adalah 9,92mm, Gentamisin sulfat dapat dicuci dengan air 72,5% adalah 7,99mm, Gentamisin sulfat dapat dicuci dengan air 67,5% adalah 7,52mm. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa Gentamisin sulfat dengan dasar salep dapat di cuci dengan air 77,5% mempunyai daya hambat yang paling baik, karena menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan formula dasar salep lain.