UJI EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH COKLAT (Theobroma cacao L.) SEBAGAI SEDIAAN SALEP TERHADAP LUKA SAYAT PADA MARMUT (Cavia porcellus).

Abstract

Luka sayat merupakan suatu kerusakan yang terjadi pada jaringan kulit akibat trauma benda tajam seperti pisau, silet kampak tajam, maupun pedang (Puspitasari, 2013). Penyembuhan luka adalah suatu proses sebagai respon adanya cidera pada jaringan kulit. Kulit buah coklat (Theobroma cacao L.) merupakan tanaman obat tradisional yang telah terbukti secara empiris berkhasiat sebagai antibakteri untuk mengobati luka sayat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah sediaan salep ekstrak etanol kulit buah coklat mempunyai efek yang hampir sama sebagai penyembuhan luka sayat jika dibandingkan dengan salep povidone iodin. Pada penelitian ini digunakan metode eksperimental dengan menggunakan 13 marmut yang dicukur bulunya. Marmut dilukai dengan pisau bedah sepanjang 1,5 cm dengan kedalaman 1,5 mm. Marmut mendapat perlakuan yang berbeda yaitu Ekstrak Etanol Kulit Buah Coklat (EEKBC) dengan konsentrasi 10%, 20%, dan 30%, salep povidone iodin dan adeps lanae. Hasil penelitian menunjukan salep povidone iodin sembuh pada hari ke 7 , salep EEKBC 30% pada hari ke 7, krim EEKBC 20% pada hari ke 8, krim EEKBC 10% pada hari ke 10 dan pengolesan adeps lanae pada hari ke 10. Dapat disimpulkan bahwa salep ekstrak etanol kulit buah coklat 30% mempunyai kemampuan yang sama dengan salep povidone iodin dalam penyembuhan luka