HUBUNGAN KUALITAS AIR MINUM RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALUN KENAS KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2022

Abstract

Prevalensi balita stunting di Indonesia berdasarkan laporan riset kesehatan dasar (Riskesdas), meningkat dari tahun 2016 sampai tahun 2018 yaitu 27,5% di tahun 2016, 29,6% di tahun 2017 dan meningkat 30,8% di tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Faktor penyebab terjadi stunting dibagi menjadi faktor penyebab langsung dan faktor penyebab tidak langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas air minum rumah tangga dengan kejadian stunting pada anak usia 6-59 bulan di Wilayah Puskesmas Talun Kenas Kabupaten Deli Serdang. Penelitian observasional dengan desain case control pada anak usia 6-59 bulan yang berada di Wilayah Puskesmas Talun Kenas Kabupaten Deli Serdang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling dengan jumlah sampel 42 subyek pada setiap kelompok. Stunting dikategorikan berdasarkan skor TB/U < -2 SD menurut tabel standar antropometri KEPMENKES RI. Kualitas air minum diuji dengan menggunakan sanitarian kit. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan melihat Odds Ratio (OR). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa kualitas air minum rumah tangga berhubungan dengan stunting pada balita usia 6-59 bulan (p=0.004;OR=4,144), artinya kualitas air minum yang tidak memenuhi syarat meningkatkan kejadian stunting pada anak usia 6-59 bulan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan signifikan antara kualitas air minum rumah tangga dengan kejadian stunting pada anak usia 6-59 bulan.