HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN KURANG SISWA - SISWI SMP PADAMU NEGERI MEDAN

Abstract

Berat badan kurang merupakan status gizi yang menggambarkan gizi kurang yaitu saat IMT (Indeks Massa Tubuh) kurang dari 18,5 kg/m2 akibat kurangnya asupan zat gizi. Asupan zat gizi makro sangat penting sebagai kontributor utama energi, karbohidrat, lemak, dan protein sumber utama untuk pertumbuhan otot. Hasil Riskesdas 2018 (2019), prevalensi status gizi remaja di Indonesia untuk usia 16-18 tahun yaitu sangat kurus (1,4%), dan kurus (8,8%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi makro dengan kejadian berat badan kurang siswa - siswi SMP Padamu Negeri Medan. Jenis penelitian ini Observasi dengan menggunakan rancangan penelitian Potong Lintang (Cross Sectional).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa- siswi di SMP Padamu Negeri Medan sebanyak 136 orang dengan sampel penelitian sebanyak 42 orang. Waktu penelitian dilakukanpada tanggal 23 Maret – 7 April 2022. Hasil penelitian ini diperoleh dari 42 sampel menunjukkan bahwa ditemukansebanyak 17 (40,5%) siswa-siswi yang mengalami kekurangan berat badan tingkat berat dan sebanyak 25 (59,5%) siswa-siswi yang mengalami kekurangan berat badan tingkat ringan. Hasil analisis data statistic Chi Square, menunjukkan bahwa terdapat hubungan asupan energi dengan kejadian berat badan kurang siswa-siswi SMP Padamu Negeri Medan dengan nilai signifikan p 0,049. Terdapat hubungan asupan karbohidrat dengan kejadian berat badan kurang siswa-siswi SMP Padamu Negeri Medan dengan nilai signifikan p 0,049. Tidak terdapat hubungan asupan protein dengan kejadian berat badan kurang siswa-siswi SMP Padamu Negeri Medan dengan nilai signifikan p 0,087. Tidak terdapat hubungan asupan lemak dengan kejadian berat badan kurang siswa-siswi SMP Padamu Negeri Medan dengan nilai signifikan p 0,065.