HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS AMPLAS

Abstract

Kontrasepsi hormonal jenis KB dan suntikan di Indonesia semakin banyak digunakan karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya yang relatif murah dan aman, bekerja dalam waktu lama, tidak mengganggu masa menyusui. Suntikan dan pil merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak dipilih oleh wanita karena dianggap lebih mudah, praktis, dan aman. Kekhawatiran utama pemakaian metode kontrasepsi hormonal adalah peningkatan risiko penyakit sistem kardiovaskular, terutama keluhan kesehatan terhadap obesitas dan hipertensi. Hipertensi merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kadiovaskular pada wanita. Penyakit kardiovaskular merupakan pembunuh utama pada wanita saat ini, yaitu 1 dari setiap 2.5 kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal terhadap kejadian hipertensi di Puskesmas Amplas tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey deskriptif, pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Sampel pada penelitian ini adalah akseptor KB aktif Puskesmas Amplas tahun 2022 sebanyak 105 orang. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal terhadap kejadian hipertensi dengan (p=0.008) dan dengan keeratan hubungan sebesar 10.125. Adanya hubungan usia dengan kejadian hipertensi (p=0.000) dengan keeratan hubungan sebesar 5.250. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi kejadian hipertensi pada akseptor KB di wilayah kerja puskesmas amplas.