PERBANDINGAN UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL JAHE MERAH (Zingiber officinale Var. Rubrum) DAN KUNYIT (Curcuma domestica Val.) TERHADAP MENCIT JANTAN

Abstract

Demam merupakan naiknya suhu tubuh normal di atas kondisi homeostasis. Jahe merah banyak digunakan untuk mengobati masuk angin, gangguan percernaan, antipiretik, antiinflamasi, dan analgetik. Kunyit dapat menurunkan demam, bagian kunyit yang dapat dimanfaarkan adalah rimpangnya. Kandungan senyawa kimia dalam kunyit yaitu flavanoid dan kurkumin. Untuk mengetahui efek antipiretik, dosis yang efektif, dan ekstrak yang memiliki efek antipiretik paling kuat dari ekstrak etanol jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) dan kunyit (Curcuma demestica Val.) pada mencit jantan. Penelitian ini menggunakan metode eksprimental yaitu dengan menggunakan 24 ekor mencit jantan sebagai hewan percobaan yang terbagi menjadi 8 kelompok. Pengujian efek antipiretik jahe merah dan kunyit dilakukan masing-masing tiga dosis yang sama yaitu 100mg/KgBB, 200mg/KgBB, dan 300mg/KgBB. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jahe merah dan kunyit berkhasiat antipiretik. Semakin besar dosis yang diberikan maka semakin cepat efek yang dihasilkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jahe merah dan kunyit berkhasiat antipiretik, dosis yang efektif adalah 300mg/KgBB untuk kedua ekstrak, dan kunyit adalah rimpang yang ekstraknya memiliki entipiretik yang paling kuat